Monday, October 21, 2013

Karyawisata ke Kampoeng Maen

Bulan September 2013 ini bisa jadi bulan yang tidak akan dilupakan oleh 410 siswa TK Belajar Mandiri karena mereka benar-benar menikmati karyawisata di Kampoeng Maen Cibubur. Suasana kesegaran alam, jajaran pohon jati, rumput hijau yang luas memberi kesegaran baru juga bagi para siswa. Tidak hanya suasana alam, keceriaan mereka bertambah ketika anak-anak diajak bermain dan berkreasi dalam kampung karya

Bermain bersama dalam kelompok besar
Di Kampoeng Maen ini para siswa diajarkan bagaimana membuat klotokan, membuat dan menerbangkan layang-layang, melukis caping dan melukis kendi dengan pendampingan dari fasilitator.

Berkarya melukis caping dengan kreasi sendiri


Belajar membuat klotokan, rumit namun membuat penasaran
Membuat dan melukis layangan, lalu  bersiap menerbangkannya
Selain membuat karya, siswa juga mendapat penyuluhan "Safety Campaign Road" dari PT Total E&P Indonesia. Pada penyuluhan ini siswa dikenalkan tentang rambu-rambu dijalan dan juga melakukan kuis untuk menguji sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi penyuluhan.


Belajar rambu-rabu lalu lintas dari PT Total E&P

Berfoto bersama pendamping dari PT Softex Indonesia

Selamat berkarya anak-anak TK Belajar Mandiri!





Program Tabungan Siswa TK Belajar Mandiri

TK Belajar Mandiri tak pernah berhenti mengajarkan nilai-nilai kebaikan pada siswa.
Salah satu prinsip penting dalam hidup yang diajarkan kepada para siswa TK Belajar Mandiri adalah menabung.
Tanggal 26 Agustus 2013, diselenggarakan program Wajib Belajar Bersama serentak di semua TK Belajar Mandiri bertemakan "Tabungan". Pada hari itu, kepada semua orang tua dan siswa  dijelaskan pentingnya kebiasaan menabung yang dimulai sejak usia dini. Kegiatan menabung ini semakin terasa penting menimbang semakin maraknya budaya konsumerisme di antara anak anak.

Siswa TK area Cipinang  memasukkan uang perdana 
ke dalam celengan masing-masing
Siswa TK Rawa Sengon mendengarkan  pentingnya menabung
Program tabungan siswa ini mengajar siswa untuk menyisihkan sebagian dari uang jajan mereka dan memasukkannya ke dalam celengan. Secara simbolik siswa memasukkan uang jajan mereka kedalam celengan.  Selanjutnya tabungan tersebut disimpan dirumah sehingga kegiatan ini dapat dilakukan rutin setiap hari.

Siswa TK Nalo menunjukkan celengan mereka


Agar para siswa dapat rutin menabung, maka sosialisasi tabungan juga dilakukan kepada para orang tua.
Pada saat acara WBB (Wajib Belajar Bersama) hampir setiap orang tua mengakui bahwa mereka tidak memiliki tabungan karena pendapatan yang minim. Menanggapi hal ini, fasilitator lalu mengajak para orang tua mulai menghitung pengeluaran-pengeluaran bersifat konsumtif seperti uang rokok sang ayah, dan pengeluaran lain yang tidak bermanfaat bagi anak.
Bila sang ayah mengeluarkan uang untuk merokok sebesar Rp. 5000, maka jumlah ini dalam sebulan menjadi Rp. 150.000. Ini baru uang dari rokok, belum dari hal lainnya.
Suasana WBB di TK Cipinang 
Pada saat diperhadapkan pada hitungan ini, banyak dari para orang tua sepertinya baru tersadar dan kaget. Mereka lalu menjadi sepakat, bahwa kegiatan menabung yang selama ini mereka anggap mustahil ternyata bisa dilakukan hanya dengan menyetop beberapa pengeluaran yang tidak penting. Mereka menjadi bersemangat! Kami pun menjadi lebih bersemangat lagi.

Suasana WBB di TK Rawa Bebek 
Kami berharap, program menabung ini akan mampu memperbaiki kehidupan anak-anak, dan memperbesar peluang mereka untuk berhasil dalam hidup dan keluar dari kebodohan yang selama ini menyelubungi.